Selasa, 12 Februari 2019

Psychology Corner: Pengertian Teori Otak Triune (Teori Tiga Bagian Otak)

                                                   sumber gambar: kompasiana.com


_Satu Manusia Satu Otak_
Setiap manusia terlahir ke dunia dengan memiliki otak. Baik bagi kita yang biasa biasa saja, yang IG nya followersnya sedikit, yang postingannya sedikit like atau pun Albert Einstein, Da vinci, dan tokoh-tokoh lain. Terus gimana ya ada otak yang sangat cemerlang, ada juga yang suram dan selalu murung? Terus gimana ya ada orang yang beribu ribu gagal tapi tidak pernah menyerah dan tetap berbahagia memaknai kegagalannya? Sementara ada orang yang baru sekali gagal langsung seperti depresi seumur hidupnya?

Kalau dijelaskan tentunya itu sangat kompleks. Tapi marilah kita sederhanakan dengan menggunakan tema tulisan kita kali ini yaitu OTAK! Intinya semua terkait bagaimana kita menggunakan otak kita yang sesungguhnya mempunyai kekuatan TAK TERBATAS! Oiya? Tentu iya...


_Lahirnya Konsep KEGAGALAN yang mematikan OTAK_
Ingatkah saat kita dalam tahap berjalan? Tentunya tidak ya.. wkwkwk
Belajar adalah suatu proses yang rumit baik secara fisik atau pun mental, yang hampir mustahil untuk dijelaskan dengan kata-kata. Di mana anak anak berubah dari makhluk tidak berdaya menjadi makhluk yang mempunyai anugerah untuk meraih hal yang diinginkannya dengan berjalan. Proses yang berat itu, bagaimana pun kita telah melaluinya, dan sekarang kita dapat berjalan, berlari, melompat, dan banyak hal lainnya yang bisa kita lakukan dengan kaki kita. Saat berjalan kita berkali kali terjatuh, tersandung dan terluka. Namun, sebagai anak-anak kita tetap tersenyum. Kenapa itu terjadi? 
1. Karena saat itu kita tidak mengenal konsep gagal
2. Insting dan naluri kita hati dan pikiran kita fokus ingin berjalan, suka berjalan.
3. Orang tua/lingkungan memberi dukungan dengan tetap tersenyum saat kita jatuh, dan terus mensupport secara luar biasa tulus.
Sementara saat kita dewasa, kita begitu gampang menyerah saat mengerjakan beberapa hal. Mungkin kita lupa saat kita anak anak kita belajar banyak hal yang mengagumkan, berjalan, bicara, dan membaca. Kita pada masa kanak kanak begitu luar biasa. Sampai datanglah masa sekolah yang melahirkan kegagalan. 
Saat kita di sekolah pada masa awal, Guru bertanya pada kita dan kita sangat bersemangat menjawab, dan ternyata jawaban kita salah menurut Guru sehingga Guru akan menyalahkan kita dan teman-teman menertawakan kita. Perasaan malu mulai timbul. Kita merasa malu di depan Guru (yang saat itu merupakan sosok penting dalam hidup kita) dan juga malu karena ditertawakan teman-teman. Dan parahnya lagi, bisa saja kita masih harus mendengar kalimat dan ekspresi ekspresi kekecewaan dari sosok yang paling signifikan bagi kita, bahkan dari bayi hingga dewasa, yaitu ayah dan ibu kita.
Saat itu lah keyakinan kita terguncang dan benih benih keraguan mulai timbul dan ketakutan akan ditertawakan, disalahkan, dan dianggap mengecewakan mulai menghantui kita, Lahirlah konsep kegagalan dalam diri kita. Kita mulai mengurangi resiko resiko dan berpikir pikir untuk mencoba hal hal baru. Citra diri negatif terbentuk dan BELAJAR MENJADI TUGAS BERAT.
Nah itu adalah sebuah perkembangan otak yang tadinya sangat powerful dan berubah menjadi sistem takut gagal. Bahasan ini saya pikir penting untuk membuat kita memahami bahwa berbagai kejadian, perkataan, dan pengalaman akan mempengaruhi otak kita , bagaimana otak kita bekerja,  Setiap masa dalam hidup kita, diri kita berkembang dan tentunya semua itu karena otak kita bekerja. Bagaimana otak berkembang dan bekerja? Lets see..

_Teori Otak Triune_
Jika dirawat oleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan ransangan, otak yang berfungsi dapat tetap aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun. 

Menurut Dr. Paul Mc Lean, Otak kita memiliki tiga bagian dasar yaitu otak reptil, otak mamalia (limbik) dan neokorteks. Tiga bagian itu berkembang masing masing dalam waktu dan fungsi yang berbeda. Masing masing bagian mempunyai struktur syaraf tertentu yang mengatur tugas tugas tertentu. 

a. OTAK REPTIL
Otak reptil, disebut juga sebagai BATANG OTAK, Kita mempunyai unsur unsur yang sama dengan reptil, Bagian ini adalah bagian yang memiliki komponen kecerdasan terendah dari spesies manusia. 
Bagian otak ini bertanggung jawab atas:
---- fungsi motorik sensorik-- pengetahuan tentang realitas fisik yang berasal dari pancaindra.
---- berkaitan dengan insting mempertahankan hidup dan dorongan untuk mengembangkan spesies
---- perhatiannya adalah pada makanan, tempat tinggal, reproduksi dan perkembangan wilayah
---- saat ada perasaan tidak aman, maka otak ini akan bersiap untuk lari dari bahaya atau bangkit dan bersiaga, LARI atau HADAPI.
---- pada masa perkembangan awal reaksi LARI atau HADAPI ini adalah keharusan.
Dalam tahun tahun pertama kehidupan, fungsi sensorik motorik ini bekerja, dan berkembang melalui kontak langsung dengan lingkungan yaitu dengan benda benda dan Ibunya.  

b. OTAK MAMALIA
Otak mamalia disebut juga sebagai sistem limbik. Bagian ini sangat kompleks dan luas, dan juga dimiliki oleh semua mamalia. Jika otak reptil ada di bagian terdalam, maka limbik ada di tengah di antara reptil dan neokorteks. 
--- fungsinya bersifat emosional dan kognitif
--- menyimpan perasaan, kemampuan belajar, pengalaman menyenangkan dan memori.
--- mengendalikan bioritme (pola tidur, lapar dan haus, tekanan darah, detak jantung, kekebalan tubuh, gairah seksual, temperatur dan kimia tubuh.
--- sistem ini adalah panel kontrol utama Anda yang menggunakan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, indra peraba, yang diteruskan ke bagian pemikir yaitu neokorteks.
--- fungsi emosional kognitif berkembang melalui bermain, meniru, pembacaan cerita.

c. NEOKORTEKS
Neokorteks terbungkus di sekitar bagian atas dan sisi sisi sistem limbik, yang membentuk 80% materi otak. 
-- Tempat bersemayamnya kecerdasan
-- Mengatur pesan pesan yang diterima oleh pancaindra
-- penalaran, berpikir intelektual, perilaku waras, bahasa, kendali motorik sadar, dan ideasi nonverbal, kecerdasan yang lebih tinggi.
-- kecerdasan lebih tinggi akan berkembang jika anak aman secara psikologis dan sehat emosional.

aplikasi dari tulisan tentang ini adalah
a. saat anak belajar hal baru, beri dukungan positif
b. jangan membenci saat anak gagal melakukan sesuatu, bagaimana Anda bisa membencinya dan membiarkan dia berjuang seorang diri
c. jadikan kegagalan sebagai sebuah pembelajaran efektif, dengan syarat tetap ada dukungan,
d. jika Anda seorang Guru, tolong pikir lagi sebelum menjudge murid Anda bodoh dan nakal, karena itu akan membentuk citra dirinya
e. Penting bagi anak umur satu tahun- dua tahun untuk terus berinteraksi dengan lingkungan, terutama keluarga, dan pengasuhnya, dan jauh lebih baik lagi jika pengasuhnya adalah ibunya sendiri.
f. Untuk perkembangan emosional kognitif, bacakan anak cerita, ajak bermain pura-pura, meniru dan terus bermain.
g. kalau ingin anak anda sukses, berikan lah dia emosi yang positif dan kemanan psikologis, dan terpenuhinya semua kebutuhan fisiologis (makan, olahraga, gizi, dll)

Baiklah berhubung sudah pagi dan Subuh akan segera berkumandang, saya cukupkan dulu tulisan ini. Tulisan berikutnya saya akan share tentang OTAK KANAN DAN OTAK KIRI. Semoga bisa segera ya,, maklum mak mak sibuk kerja dan ngasuh anak, dan jualan online, dan  gampang ngantuk.. wwkwk 

Materi dari tulisan ini bersumber dari
Quantum Learning, Unleashing the Genius in You (judul asli)
Karya Bobbi De Porter dan Mike Hernacki
terbitan Dell Publishing New York, 1992

Quantum Learning, Membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan (terj.)
penerjemah: Alwiyah Abdurrahman, Edisi 1, cetakan ke 29, Bandung, Kaifa (2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Refleksi Pelatihan Guru Merdeka Belajar

Refleksi Pelatihan Guru Merdeka Belajar                                                                         picture: wmnf.org ...