Psychology Corner: Tahap Perkembangan Manusia Ala Rosseau
gambar:wikipedia.co
Masa
kanak kanak adalah masa yang istimewa dari keseluruhan tahapan perkembangan
manusia. Pada masa kanak-kanak lah terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan
fantastis yang tidak terjadi di masa dewasa. Rousseau terlebih lagi menyebutkan
bahwa kebanyakan orang dewasa tidak tahu atau tidak mementingkan hal itu. Orang
dewasa hanya peduli pada masa depan anak-anak, melupakan bahwa anak-anak
mempunyai masanya sendiri yang perlu dia jalani secara natural. Orang dewasa
selalu sibuk untuk menyusun dan menyiapkan berbagai rancangan tentang apa yang
harus dan tidak harus diketahui atau dikuasai anak-anak untuk hidupnya agar
sesuai dengan harapan masyarakat.
Rousseau
jelas menentang bahwa anak-anak adalah produk bentukan masyarakat. Bagi
Rousseau, produk dari perkembangan yang benar bisa saja bukan individu yang
terlatih unuk bisa selalu menyesuaiakn dengan suatu lingkungan sosial, namun
tetap saja dia adalah pribadi yang kuat dan utuh. Menurut Rousseau manusia
bertumbuh kembang sesuai kehendak alam. Agar kita bisa membantu alam untuk
menuntun perkembangan manusia kita harus memahami tahap-tahap perkembangan
manusia. Berikut adalah tahap perkembangan menurut Rousseau:
foto:tempo.co
a.
Tahap 1 : Masa Bayi (usia
0-2 tahun)
Pada tahap ini
bayi mengenal dunia lewat indera nya. Dia mengetahui sesuatu yang enak
dan tidak enak. Sakit dan tidak sakit. Gelap dan terang. Apapun yang bisa .
tertangkap oleh panca indera secara jelas. Namun, bayi sangat aktif dan penuh
rasa ingin tahu. Mereka memuaskan rasa ingin tahu dengan menyentuh, memegang dan
meraih segala hal di sekitarnya dan mengetahui sifat-sifat benda. Bayi punya
cara sendiri bahkan tentu saja dalam berbicara mereka menggunakan bahasa mereka
sendiri.
foto:shutterstock
b.
Tahap 2: Masa Kanak-kanak
(usia 2-12 tahun)
Independensi
adalah awal dari masa kanak-kanak ini. Independensi didapatkan ketika mereka
mulai bisa berjalan, berlari ke sana kemari dan makan sendiri. Selama tahapan
ini anak masih mengembangkan rasa ingin tahu dengan bertanya apapaun dan
berjalan kemanapun yang dia sukai. Anak juga mulai mengembangakan rasio
intuitif seperti melempar bola tepat sasaran, menggali tanah, dan melompat dari
suatu ketinggian yang dia perkirakan dia akan mampu mencapainya. Namun pada
tahap ini pemahaman anak sifatnya masih konkret. Misal anak yang diminta
membuat globe dari kertas, maka yang dia pahami bumi adalah kertas tersebut.
foto: ibudanmama.com
c.
Tahap 3: Masa Kanak-kanak
Akhir (usia 12-15 tahun)
Transisi
adalah kata kunci dari tahap ini. Anak –anak bergerak menuju orang dewasa.
Anak-anak mengalami berbagai perubahan fisik yang menandai mereka masuk pada
fase remaja. Anak-anak mulai memperoleh sejumlah besar kekuatan fisik dan mulai
bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan orang dewasa. Secara kognitif mereka mulai
bisa menyelesaikan persoalan rumit seperti matematika dan ilmu pengetahuan alam.
Meskipun begitu mereka belum bisa memikirkan persoalan yang murni teoretis dan
verbal. Menurut Rousseau latihan kognitif terbaik bagi mereka adalah berkebun
dan membuat peta (sesuatu yang konkret).
Di awal tahap
ketiga ini anak-anak masih berwatak prasosial. Artinya, kepedulian utama mereka
adalah apa saja yang diperlukan dan berguna bagi diri sendiri, dan sedikit saja
mereka memiliki minat terhadap hubungan-hubungan sosial. Anak-anak pada usia
tersebut masih seorang yang self sufficient (cukup dengan dirinya sendiri)
foto:hellosehat.com
d.
Tahap 4: Masa Dewasa (usia
mulai 15 tahun)
Pada tahap
keempat ini anak-anak bisa disebut sepenuhnya menjadi makhluk sosial. Perubahan
tempramen yang sering kali mengkristal dalam kemarahan dan sebuah pengendalian
terus menerus terhadap pikiran membuat seorang anak hampir tidak bisa
dikendalikan lagi. Anak-anak muda mulai memiliki perasaan terhadap lawan jenis
dan dia mulai merasa tidak cukup dengan dirinya sendiri. Mereka mulai
membutuhkan orang lain.
Keempat tahapan
itu menurut Rousseau berkembang berurutan menurut rencana alam. Rousseau
percaya bahwa arah yang benar dari perkembangan manusia lebih lambat dari yang
umumnya kita perkirakan. Kita selalu memandang anak-anak seolah mereka sudah
dewasa, padahal Alam selalu memberi mereka waktu untuk mengembangakan kapasitas
dan ketertarikan masa kanak-kanak mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar