sumber gambar aliexpress.com
Family Corner: Pengertian Stunting
Hay
moms.. Pernah dengar kata stunting? Bukan stuntman ya.. stuntman itu pemeran
pengganti biasanya dalam film action. Nah stunting itu adalah sebuah istilah
terkait dengan gizi anak. Stunting adalah sebuah kondisi yang tidak sehat pada
anak. Dan ternyata Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting yang
tinggi yaitu 37,2% artinya sekitar 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami
stunting alias tubuh yang lebih pendek dari anak seusianya yang menyebabkan berbagai
masalah kesehatan dan kecerdasan.
Itu
kan masalah keturunan? No.. salah besar, tidak semua pendek adalah karena
keturunan. Pemenuhan asupan gizi juga menjadi faktor utama dalam sebab
stunting ini. Dan harap hati hati ya moms karena stunting ini banyak banget lho
kerugiannya, bahkan bisa menyebabkan kerugian besar dalam skala nasional! Dan
tentunya kita tidak mau kan buah hati kita mengalami hal-hal yang menyakitkan?
Nah mari kita bahas secara simple apa sih stunting itu yaa..
Pengertian
Stunting
a.
Stunting
adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih
pendek dari pada tinggi badan orang lain pada seusianya. (Buku saku
Desa Penanganan Stunting: Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi, 2017)
b.
Stunting
adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis
sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak
bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi,
kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek
(stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang
badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar
baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006 (Buku Ringkasan
Stunting TNP2K)
c.
Stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat
badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan
standar, dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek dibandingkan balita
seumurnya. Penghitungan ini menggunakan standar Z score dari WHO.
Yang perlu kita pahami sebelum membahas stunting adalah bahwa
tidak semua anak yang pendek langsung bisa kita simpulkan bahwa dia mengalami
stunting. Stunting pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting.
Untuk menentukan seorang anak stunting atau tidak, diperlukan pengukuran
yang tepat oleh ahlinya.
Namun untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati kita, kita
harus waspada nih terhadap gejala-gejala stunting yang mungkin ada di anak kita
atau anak sekeliling kita. Apa saja gejalanya?
Gejala
Stunting
a.
Anak
berbadan lebih pendek dari anak seusianya
b.
Pubertas terlambat
c.
Pertumbuhan tulang dan gigi terhambat
d.
Berat badan kurang, tidak naik, dan cenderung menurun
e.
Mudah terkena penyakit infeksi
f.
Anak tampak lebih muda atau lebih kecil dari anak seusianya
g.
Usia 8-10 tahun cenderung pendiam dan kurang berkomunikasi, tidak
melakukan eye contact
h.
Performa buruk pada belajar, tes perhatian dan memori.
Hal buruk apa sih yang akan terjadi pada si kecil, jika dia
mengalami stunting? Ini dia dampak buruk stunting..
Dampak
Buruk Stunting
a.
Mudah
sakit
b.
Kemampuan
kognitif berkurang
c.
Saat
tua berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan pola makan
d.
Fungsi
tubuh tidak seimbang
e.
Postur
tubuh berkembang kurang maksimal
f.
Kerugian
ekonomi
Bisakah stunting dicegah? Diobati? Bagaimana cara mencegah
stunting?
Menurut
saya sendiri adanya fenomena stunting di Indonesia ini adalah sebagai
peringatan bagi ibu ibu semua agar lebih care lagi sama anak dengan cara sbb
a.
Pastikan
asupan gizi anak lengkap secara kualitas dan kuantitas
b.
Makan
buah dan sayur, biasanya anak anak malas tuh, jangan gampang menyerah. Kita
harus bisa membuat si kecil mengkonsumsi buah dan sayur. Kalau dimasak tidak
suka, bisa diJUS.
c.
Makan
daging. Banyak yang bilang daging mahal. Nah untuk si kecil tersayang silahkan
lakukan apapun untuk bisa membeli daging. Sedikit sedikit masalah. Kurangi pembelian
kosmetik, pakaian dll. Beli lah daging porsi kecil saja, khusus untuk si kecil
(gak harus beli buat sekeluarga)
d.
Minum
susu yaa. Jangan susu kental manis yaa.
e.
Cuci
tangan, cuci sayuran. Pokoknya jaga kebersihan makanan, rumah, pakaian, dan
lingkungan sekitar rumah.
f.
Pas
moms lagi hamil, jangan manja dan malas makan! Ya silahkan pikirkan cara agar
Anda mendapat asupan nutrisi yang cukup ya.
g.
Bagi
moms yang sedang hamil jangan lupa minum pil penambah darahnya yaa
h.
Setelah
lahiran tetap lakukan anti natal care, yaitu perawatan setelah lahiran ke
puskesmas, bidan, dokter
i.
Dan
jangan malas ke POSYANDU!!
Semangat moms! Mari kita usaha lakukan yang terbaik untuk anak
kita.. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar