Rabu, 20 Februari 2019

Family Corner: Pengertian Stunting

sumber gambar aliexpress.com

Family Corner: Pengertian Stunting
Hay moms.. Pernah dengar kata stunting? Bukan stuntman ya.. stuntman itu pemeran pengganti biasanya dalam film action. Nah stunting itu adalah sebuah istilah terkait dengan gizi anak. Stunting adalah sebuah kondisi yang tidak sehat pada anak. Dan ternyata Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting yang tinggi yaitu 37,2% artinya sekitar 1 dari 3 anak di Indonesia mengalami stunting alias tubuh yang lebih pendek dari anak seusianya yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan kecerdasan.

Itu kan masalah keturunan? No.. salah besar, tidak semua pendek adalah karena keturunan. Pemenuhan asupan gizi juga menjadi faktor utama dalam sebab stunting ini. Dan harap hati hati ya moms karena stunting ini banyak banget lho kerugiannya, bahkan bisa menyebabkan kerugian besar dalam skala nasional! Dan tentunya kita tidak mau kan buah hati kita mengalami hal-hal yang menyakitkan? Nah mari kita bahas secara simple apa sih stunting itu yaa..

Pengertian Stunting
a.      Stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dari pada tinggi badan orang lain pada seusianya. (Buku saku Desa Penanganan Stunting: Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, 2017)
b.      Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006 (Buku Ringkasan Stunting TNP2K)
c.       Stunting dapat diketahui bila seorang balita sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek dibandingkan balita seumurnya. Penghitungan ini menggunakan standar Z score dari WHO.

Yang perlu kita pahami sebelum membahas stunting adalah bahwa tidak semua anak yang pendek langsung bisa kita simpulkan bahwa dia mengalami stunting. Stunting pasti pendek, tapi pendek belum tentu stunting. Untuk menentukan seorang anak stunting atau tidak, diperlukan pengukuran yang tepat oleh ahlinya.

Namun untuk memberikan yang terbaik bagi buah hati kita, kita harus waspada nih terhadap gejala-gejala stunting yang mungkin ada di anak kita atau anak sekeliling kita. Apa saja gejalanya?

Gejala Stunting
a.      Anak berbadan lebih pendek dari anak seusianya
b.      Pubertas terlambat
c.       Pertumbuhan tulang dan gigi terhambat
d.      Berat badan kurang, tidak naik, dan cenderung menurun
e.      Mudah terkena penyakit infeksi
f.        Anak tampak lebih muda atau lebih kecil dari anak seusianya
g.      Usia 8-10 tahun cenderung pendiam dan kurang berkomunikasi, tidak melakukan eye contact
h.      Performa buruk pada belajar, tes perhatian dan memori.


Hal buruk apa sih yang akan terjadi pada si kecil, jika dia mengalami stunting? Ini dia dampak buruk stunting..
Dampak Buruk Stunting
a.      Mudah sakit
b.      Kemampuan kognitif berkurang
c.       Saat tua berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan pola makan
d.      Fungsi tubuh tidak seimbang
e.      Postur tubuh berkembang kurang maksimal
f.        Kerugian ekonomi

Bisakah stunting dicegah? Diobati? Bagaimana cara mencegah stunting?
Menurut saya sendiri adanya fenomena stunting di Indonesia ini adalah sebagai peringatan bagi ibu ibu semua agar lebih care lagi sama anak dengan cara sbb
a.      Pastikan asupan gizi anak lengkap secara kualitas dan kuantitas
b.      Makan buah dan sayur, biasanya anak anak malas tuh, jangan gampang menyerah. Kita harus bisa membuat si kecil mengkonsumsi buah dan sayur. Kalau dimasak tidak suka, bisa diJUS.
c.       Makan daging. Banyak yang bilang daging mahal. Nah untuk si kecil tersayang silahkan lakukan apapun untuk bisa membeli daging. Sedikit sedikit masalah. Kurangi pembelian kosmetik, pakaian dll. Beli lah daging porsi kecil saja, khusus untuk si kecil (gak harus beli buat sekeluarga)
d.      Minum susu yaa. Jangan susu kental manis yaa.
e.      Cuci tangan, cuci sayuran. Pokoknya jaga kebersihan makanan, rumah, pakaian, dan lingkungan sekitar rumah.
f.        Pas moms lagi hamil, jangan manja dan malas makan! Ya silahkan pikirkan cara agar Anda mendapat asupan nutrisi yang cukup ya.
g.      Bagi moms yang sedang hamil jangan lupa minum pil penambah darahnya yaa
h.      Setelah lahiran tetap lakukan anti natal care, yaitu perawatan setelah lahiran ke puskesmas, bidan, dokter
i.        Dan jangan malas ke POSYANDU!!

Semangat moms! Mari kita usaha lakukan yang terbaik untuk anak kita.. J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Refleksi Pelatihan Guru Merdeka Belajar

Refleksi Pelatihan Guru Merdeka Belajar                                                                         picture: wmnf.org ...